Sabtu, 18 Juli 2009

PERIODISASI SEJARAH SASTRA INDONESIA

Seperti umumnya bidang garapan sejarah, sejarah sastrapun pada dasarnya adalah pembicaraan mengenai peristiwa-peristiwa penting. Peristiwa-peristiwa itu dibicarakan terurut secara kronologis sehingga tergambar adanya sebuah perkembangan.

Tentu saja yang dimaksud peristiwa penting dalam sejarah sastra adalah peristiwa-peristiwa kesastraan, bersangkutan dengan lahirnya karya-karya sastra, pengarangnya, kualitas karya, munculnya konsep-konsep baru, dan lain-lain. Serta situasi sosial-budaya-politik yang melatarbelakangi terjadinya persitiwa penting itu.

Pada kenyataannya tidak setiap karya mendapat pembicaraan yang sama luasnya. Demikian pula, mengenai pengarang. Hal itu bergantung pada pentingnya kedudukan karya atau pengarang yang bersangkutan dalam masanya atau dalam hubungan dengan masa selanjutnya.

Para penulis sejarah sastra sangat mungkin mempunyai pandangan yang berbeda dalam menentukan mana yang lebih penting. Karena itu, buku-buku sejarah sastra yang ditulisnya sering menunjukkan adanya perbedaan penekanan. Lebih jauh dari itu, para penulis yang melihat pentingnya peranan seorang atau beberapa orang pengarang, maka lalu menulis buku tersendiri tentang mereka. Demikian pula, para penulis yang melihat pentingnya karya-karya sastra dari suatu masa (periode) maka lalu menerbitkan antologi dengan pembahasan kesejarahan, khusus untuk periode itu.

Terjadinya perbedaan mengikhtisarkan perkembangan sejarah sastra Indonesia, ke dalam bentuk periodisasi, serta tentang perselisihan paham mengenai lahirnya sebuah angkatan, juga bias dipahami sebagai adanya perbedaan pandangan di kalangan para ahli tentang persitiwa-peristiwa penting itu.

Beberapa orang ahli telah mengumumkan periodisasinya tentang sejarah sastra Indonesia. Antara lain Bujang Saleh (1956), Nugroho Notosusanto (1963), dan Ajib Rosidi (1969). Di samping terdapat banyak persamaan, periodisasi mereka menunjukkan pula adanya perbedaan-perbedaan, baik dalam pembagian banyaknya periode maupun dalam pemberian nama-nama periode itu. Di balik perbedadaan itu tersirat perbedaan pandangan mereka mengenai mkana peristiwa-peristiwa sastra yang terjadi dalam perkembangan sastra Indonesia.

Dalam buku (Iskandarwassid, 1997) ini pembicaraan tentang sastra Indoensia akan dibagi dalam tujuh periode, berturut-turut sebagai berikut.

1. Periode 1900 – 1933

2. Periode 1933 – 1942

3. Periode 1942 - 1950

4. Periode 1950 - 1960

5. Periode 1960 - 1970

6. Periode 1970 – sekarang

Sebagaimana lazimnya dalam periodisasi, angka-angka tahun di atas tidak diartikan sebagai garis batas mutlak.

1 komentar:

  1. Slot Machine Games for Free (Android & iOS) - JTG Hub
    Get 전라남도 출장마사지 Slot Machine Games for free and download in the Google Play Store for free! Play a variety of casino 전라남도 출장안마 slot 공주 출장마사지 machine games 계룡 출장마사지 for 인천광역 출장마사지 free at JTG Hub.

    BalasHapus